Berani Menegakkan Kebenaran
Ketika Imam Besar bertanya, "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?", Yesus dengan tegas menjawab, "Akulah Dia." Jawaban ini menunjukkan bahwa Yesus tidak takut untuk menyatakan kebenaran, meskipun konsekuensinya adalah penderitaan dan kematian. Yesus menerima penderitaan dengan sabar dan tidak membela diri secara berlebihan, karena Dia tahu bahwa penderitaan-Nya adalah bagian dari rencana keselamatan Allah. Hal ini mengajarkan kita bahwa keberanian untuk berbicara benar harus tetap dipegang, meskipun ada risiko besar. Di sisi lain, nas ini juga menyoroti bagaimana dunia sering kali tidak menerima kebenaran. Mahkamah Agama mencari alasan untuk menghukum Yesus, meskipun kesaksian dari para saksi tidak konsisten. Lembaga yang bertanggung jawab menegakkan kebenaran ternyata bisa dikhianati oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya dengan melakukan ketidakbenaran. Penegakkan kebenaran memang bukanlah hal yang mudah. Namun, iman yang teguh kepada Tuhan sumber kebenaran, akan memampukan orang Kristen untuk melakukannya. Teks hari ini menceritakan suatu ketidakbenaran, namun pada akhirnya akan dipatahkan oleh kebenaran Tuhan dalam peristiwa kematian dan kebangkitanNya.
Doa: Tuhan, inilah kami, anak-anakMu! Tolonglah kami untuk mengatakan kebenaran-Mu. Amin