Potensi Jemaat

Potensi Perikanan

Secara topografis Jemaat GPM Amahusu berada pada pesisir pantai sehingga demografis penduduk ditinjau jenis pekerjaan ada yang bekerja pada sektor perikanan

Potensi Peternakan

Jenis ternak yang ditemui adalah ternak ayam kampung (buras) dengan skala usaha kecil (rumah tangga) yang sengaja dipelihara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein rumah tangga atau sekedar hobby

Potensi Perkebunan

jemaat dengan profesi sebagai petani memiliki lahan di dalam dan di luar jemaat sehingga secara geografis sebagian masuk dalam wilayah pelayanan dan sebagian tidak masuk dalam wilayah pelayanan jemaat GPM Amahusu . Tanaman perkebunan yang umumnya ditemui pada jemaat berupa tanaman kelapa dan bersifat pertanian subsistem, artinya tidak dipasarkan tetapi hanya dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga dan jemaat lain yang membutuhkan

Potensi Sektor Usaha Riil

yang dimaksudkan dengan Sektor riil adalah sektor usaha kecil yang ada dalam jemaat atau usaha kecil mikro. Sektor riil dan wirausaha terdiri dari kios/warung/papalele, warnet, fotokopy, bengkel, kos/pondokan dan lainnya

Hasil pendataan menunjukkan bahwa total jumlah usaha pada sektor riil/wirausaha yang ditemui di Jemaat GPM Amahusu sebanyak 46 usaha yang terdiri dari usaha kios sebanyak 27 unit usaha, warnet sebanyak 1 unit usaha, Home industri sebanyak 4 unit usaha, bengkel sebanyak 3 unit usaha, kos/pondokan sebanyak 9 unit usaha dan usaha angkutan roda 4 sebanyak 2 unit usaha

Usaha yang dijalankan masih bersakala kecil namun memberi dampak positif bagi anggota jemaat lainnya karena dengan keberadaan kios pada setiap unit pelayanan memudahkan anggota jemaat memperoleh kebutuhan sehari-hari dalam jumlah yang terbatas. Usaha ini mendapat tantangan persaingan yang cukup besar dengan berdirinya dua unit “retailer” besar yaitu indomaret yang ada dalam wilayah pelayanan Jemaat Amahusu. Tindakan intervensi yang dapat dilakukan adalah melakukan pembinaan guna memperkuat keterampilan kewirausahaan sehingga usaha yang dijalankan memiliki daya saing.

Potensi Penghasilan Warga Jemaat

Berdasarkan data base tahun 2024, presentasi penghasilan anggota Jemaat GPM Amahusu terbesar berada pada kategori Rp 2jt - 4jt sebesar 15,36% atau 408 anggota jemaat, dikuti oleh Rp 1jt – 2jt sebesar 12,31% atau 327 anggota jemaat, >RP500ribu-1jt sebanyak 7,00% atau 180 anggota jemaat, Rp 300ribu – 500ribu sebanyak 4,40% atau 117 anggota jemaat, >Rp4jit sebesar 2,97% atau 79 anggota jemaat dan

Melihat struktur penghasilan anggota Jemaat GPM Amahusu masih ditemukan 24,24% atau 638 anggota jemaat dengan tingkat pendapatan rendah namun hasil analisis dengan beberapa pendekatan tingkat kemiskinan menunjukkan bahwa tidak ada satu pun keluarga masuk dalam kategori rumah tangga miskin. Hal ini disebabkan karena pengeluaran untuk konsumsi dilakukan secara bersama dalam suatu keluarga. Selain itu rendahnya tingkat pendapatan dapat juga disebabkan oleh sulitnya memperoleh data yang akurat karena sebagian besar anggota jemaat bekerja pada sektor informal yang berpendapatan tidak tetap.