Hadapilah Tekanan ketidakbenaran dengan Iman
Teks bacaan hari ini menunjukkan bahwa Yesus yang tidak bersalah justru dihukum mati, sementara Barabas, seorang pemberontak dan pembunuh, dibebaskan. Pilatus tahu bahwa Yesus tidak bersalah, tetapi ia tidak berani mengambil sikap yang benar. Ia memilih untuk menyenangkan orang banyak dengan mengikuti kepentingan politik daripada bertindak sesuai dengan kebenaran. Pilatus menghadirkan dirinya sebagai pemimpin yang pengecut karena dipenuhi ketakutan akibat tekanan sosial. Ia tidak berani berkata dan bertindak benar meskipun mengetahui kebenaran. Sebagai orang Kristen, hal ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak bersikap seperti Pilatus. Tekanan dalam bentuk apapun tidak boleh menggoyahkan iman kita untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Apalagi jika kita harus mengorbankan keadilan demi kepentingan pribadi. Kita harus belajar dari Yesus yang memberikan keteladanan dalam memperjuangkan kebenaran. Yesus tetap diam dan menerima penderitaan-Nya dengan taat. Akhir dari perjuanganNya untuk kebenaran, Yesus memperoleh kemuliaan. Hal ini mencerminkan bagaimana kebenaran seringkali ditolak oleh dunia, tetapi pada akhirnya, kehendak Allah tetap terlaksana dan yang benar pasti akan memperoleh kemenangan.
Doa: Tuhan, kuatkan iman kami supaya mampu untuk menegakkan kebenaran. Amin